Begitu banyak kenangan dan harapan
begitu banyak angan dan cita
hingga kini berjejal berserak di ingatan
tak mudah menghapus apalagi membuangnya
bersamamu adalah kebiasaanku
yang tak mungkin dapat terganti dengan yang lain
saat ini, aku mencoba menyusun kembali segalanya
namun aku tak mampu
sangat berat rasanya
mengapa saat-saat indah kau ganti
kau rampas sampai aku tersudut
hingga aku terasing di terangnya siang
banyak kisahmu yang buat aku terpuruk di musim hujan
aku yang selalu menggigil saat diterpa dinginnya
itu aku karena ceritamu
kau bunuh aku dengan kicauan merdu mu di luar sana.
Kamis, 22 Desember 2011
Luka yang Menangis
kukira mentari kan ada buat ku
memberi hangatnya
memberi terangnya
namun...
hari terus mendung
turun hujan yang membasahi luka-luka di tubuh
belum lagi bersama kilat-kilat yang selalu memotret kesedihanku
sedang pelangi juga tak muncul
mengharap kepada mejikuhibiniu
agar hidup penuh warna
penuh tawa
memberi hangatnya
memberi terangnya
namun...
hari terus mendung
turun hujan yang membasahi luka-luka di tubuh
belum lagi bersama kilat-kilat yang selalu memotret kesedihanku
sedang pelangi juga tak muncul
mengharap kepada mejikuhibiniu
agar hidup penuh warna
penuh tawa
Langganan:
Postingan (Atom)